Menjadi Brand yang Terus Relevan (lanjutan)

WebSeperti yang telah dijanjikan, kini kami akan membahas keuntungan apa saja yang akan didapat oleh brand yang dapat mempertahankan relevansinya terhadap para pelanggannya. Namun sebelum itu, berikut satu hal lain yang harus Anda, sebagai pemilik brand usahakan untuk membuat brand Anda menjadi pilihan para pelanggan lagi dan lagi.

Kejutan dan kesenangan!

Prophet juga menemukan bahwa para pelanggan sangat memikirkan tentang apa yang mereka sukai dan apa yang tidak mereka sukai saat berbicara tentang relevansi dan keterhubungan brand. Beberapa temuan yang mengejutkan tentang brand-brand papan atas ini adalah:

Perusahaan teknologi seperti Google, Snapchat, dan Facebook tidak berada di peringkat 50 teratas brand paling relevan karena kinerja mereka sangat buruk dalam salah satu dari berbagai faktor yang mendukung relevansi brand, yaitu kepercayaan. Kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data telah meningkatkan ketidak tenangan konsumen terhadap praktik yang dilakukan beberapa perusahaan teknologi.

KEPERCAYAAN!

Mengapa banyak sekali brand yang memaksakan hubungan yang setengah-setengah pada pelanggannya? Anda tentunya tidak akan terus mendukung siapa pun di dalam hidup Anda yang merusak kepercayaan Anda. Begitu pula dengan brand. Kepercayaan merupakan sebuah mata uang dan tidak ada duanya dalam perkembangan relevansi brand dan keterhubungan jangka panjang.

Folgers (#25) mengalahkan Starbucks (#42). Folgers meraih nilai tinggi dalam hal keterandalan, kepercayaan, dan sebagai “brand yang saya tidak dapat membayangkan hidup tanpanya.” Folgers memiliki konsumen loyal, terutama di antara konsumen non-urban yang tidak memiliki akses atau pemasukan yang memadai untuk terus-menerus melakukan kunjungan ke Starbucks.

Brand tradisional seperti Betty Crocker, Band-Aid, dan Clorox berada di peringkat 25 teratas, mengalahkan brand yang lebih gaul seperti Dove, Under Armour, dan YouTube. Konsumen menganggap Band-Aid dan Clorox sangat pragmatis dan dapat dipercaya – keduanya kualits yang penting jika membicarakan relevansi. Meski brand seperti Dove dan Under Armour meraih nilai tinggi untuk inovasi, keduanya belum menikmati nilai yang sama dengan brand-brand yang lebih dulu ada.trust

Lima Keuntungan yang Diraih oleh Brand Relevan dalam Persaingan

Usaha yang dilakukan untuk menjadi brand yang relevan tidak dilakukan untuk tujuan yang tidak jelas. Brand-brand yang relevan meraih keuntungan dalam persaingan dan membangun ikatan yang lebih kuat dengan para pelanggannya sebagai karena memegang teguh lima poin berikut…

SATU

Brand-brand papan atas memiliki komitmen untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan tren pasar – dan memiliki disiplin untuk mengeksekusi wawasan yang telah mereka kembangkan. Berbagai wawasan ini membentuk pondasi bagi ide-ide yang menjadi terobosan dalam inovasi.

DUA

Mereka untuk memulai membangun ikatan dengan pelanggan mereka harus memiliki manfaat fungsional juga memiliki “barang” yang terbaik. Mereka juga tahu bahwa loyalitas datang dari ikatan emosional yang kuat, sehingga tidak segan bertindak lebih dari sekadar penjualan produk untuk membuat konsumen merasa lebih baik, ingin melakukan lebih, serta membuat perubahan.

TIGA

Brand-brand papan atas secara terus-menerus menarik perhatian pelanggan mereka dengan cara yang baru dan kreatif dan meningkatkan pengalaman brad tersebut. Berbagai inovasi ini mengejutkan dan menyenangkan, sekaligus meningkatkan pengalaman secara menyeluruh dan membuat pelanggan menjadi lebih loyal.

EMPAT

Brand-brand yang relevan kini telah menjadi sinonim dengan momen-momen harian dan spesial dalam hidup semua orang dengan cara membahagiakan, menyembuhkan, mengejutkan, dan menghibur mereka. Berbagai brand ini telah menjadikan sosoknya tidak tergantikan hingga konsumen sering kali tidak dapat membayangkan hidup mereka tanpa berbagai brand tertentu.

LIMA

Mereka menerima kebenaran manusiawi yang fundamental – bahwa setiap orang menjadi kebahagiaan. Pokoknya, brand-brand ini membawa kebahagiaan ke dalam hidup setiap orang.

Arsitektur PengalamanExperience Architecture

Brand isn’t created, it’s co-created. Brand tidak sekadar diciptakan, namun diciptakan bersama. Brand hidup karena impresi dan ekspresi berbagai pengalaman seseorang dalam setiap engagement di sepanjang perjalanan dan kehidupan pelanggan. Masa depan brand didasari oleh pengalaman, dan karenanya membutuhkan lebih dari sekadar desain dan pemasaran. Relevansi brand membutuhkan arsitektur pengalaman dalam setiap aspek engagement pelanggan sepanjang perjalanan dan hidup mereka.

BX (Brand Experience) + CX (Customer Experience) + UX (User Experience) = X (Experience)

atau

BX (Pengalaman Brand) + CX (Pengalaman Pelanggan) + UX (Pengalaman Pengguna) = X (Pengalaman)

Bagaimana? Siap memberikan pengalaman lengkap untuk pelanggan Anda dan membuat brand Anda relevan sepanjang masa?

Diterjemahkan dari LinkedIn Pulse

Share this