Menjadi Brand yang Terus Relevan

love brandApa itu brand di masa kini?

Apakah logo, tagline, dan dukungan tim kreatif?

Apakah produk yang hebat?

Apakah layanan yang menyenangkan?

Apakah program loyalitas pelanggan yang lengkap?

Jelas elemen-elemen di atas merupakan bagian dari pilar sebuah brand. Namun, apa sebenarnya arti brand untuk seseorang di masa kini?

Brand adalah sesuatu yang didapat dari pengalaman. Dan, dalam momen tersebut serta setiap momen selanjutnya, brand dibangun di atas pondasi yang berasal dari emosi yang muncul di setiap hubungan… setiap sentuhan. Brand itu segalanya. Lalu mengapa banyak sekali perusahaan hanya fokus pada beberapa bagian sebuah pengalaman atau panduan sebuah brand atau bahkan benar-benar bersikap pasrah?

Banyak eksekutif yang tidak merasakan brand mereka sebagaimana pelanggan mereka merasakannya. Untuk dapat bersaing ke depannya, brand harus bersaing dalam hal relevansi. Karenanya lebih-lebih dari sebelumnya, kini penting sekali eksekutif, strategist, dan pembuat keputusan mana pun, berbicara dengan orang-orang yang ingin mereka raih dan sentuh.

Prophet meyakini bahwa brand terkuat adalah brand yang terus-menerus relevan dan membuat perubahan dalam hidup para konsumennya. Tim Prophet melakukan survei terhadap 10.000 pelanggan dari 400 brand di 27 industri untuk mengembangkan index peringkat relevansi brand pertama yang dibuat berdasarkan pengalaman pelanggan. Laporan survei ini baru saja rilis dan menampilkan daftar 50 brand teratas serta beberapa penemuan bermanfaat tentang mengapa orang menyukai/tidak menyukai perusahaan yang ada dalam daftar. Beberapa hasilnya sangat mengejutkan.

50 Brand Paling RelevanTop 50 Relevant Brand

Scott Davis, chief growth officer di Prophet, membagikan pentingnya relevansi dalam hal branding dan mengapa relevansi menjadi inti penelitian perusahaan, “Menjadi relevan bagi pelanggan di satu waktu saja tidak cukup.” Davis melanjutkan, “Brand perlu meraih dan kembali meraih loyalitas di setiap titik perjalanan pelanggan, lagi dan lagi. Brand harus terus menerus relevan. Brand yang mendapat nilai tinggi dalam Indeks menikmati datangnya permintaan jangka panjang yang sehat dan keuntungan besar karena mereka terus memperbarui brand mereka untuk memuaskan dan menyenangkan konsumen.”Four Principles of Being a Relentlessly Relevant Brand

Jadi, elemen apa saja yang dimiliki oleh brand yang terus relevan?

Brand-brand papan atas berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan pelanggan dan tren pasar – dan memiliki kedisiplinan untuk melaksanakan berbagai wawasan yang mereka kembangkan. Wawasan tersebut adalah…

  • Terobsesi pada pelanggan

Berkomitmen memenuhi berbagai kebutuhan penting dalam hidup orang lain.

  • Sangat pragmatis

Membuat hidup konsumen lebih mudah dengan selalu ada di mana pun dan kapan pun dibutuhkan.

  • Inovatif secara mendasar

Selalu mencari cara baru yang kreatif untuk terhubung dengan konsumen dan berusaha memenuhi kebutuhan yang ada.

  • Sangat bersemangat

Memiliki hubungan emosional dengan konsumen, mendapatkan kepercayaan mereka, dan sering kali ada untuk memenuhi tujuan yang lebih besar.

Menurut Prophet, Apple merupakan brand dengan rating tertinggi di keempat prinsip relevansi brand.

Samsung dan Microsoft sama-sama mendapat nilai tinggi untuk obsesi pada pelangan dan kemampuan mereka bertindak dalam menghadapi keinginan konsumen yang terus berubah, namun Samsung jagonya dalam soal inovasi.

Brand-brand lain yang berada dalam 10 peringkat teratas didukung oleh keahlian mereka dalam satu dari keempat prinsip yang ada. Contohnya, konsumen menganggap Amazon sangat pragmatis – selalu ada kapan pun dan di mana pun dibutuhkan. Dan LEGO dikenal sebagai brand yang sangat bersemangat berkat kemampuannya membangun hubungan emosional yang kuat dengan konsumennya.

Oke, jika menjadi brand yang relevan memang sebegitu penting, adakah keuntungan tertentu yang didapat oleh brand yang dianggap relevan oleh konsumen? Apa saja keuntungan tersebut?

Nantikan bagian kedua yang akan kami rilis pekan depan, ya…

 

Diterjemahkan dari LinkedIn Pulse

Share this